“MANUSIA DAN KEGELISAHAN”
A.
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berarti tidak tenang hatinya, selalu merasa khawatir, tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari – hari, kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah
kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara
definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tercapai. Setiap manusia memiliki rasa
kekhawatiran yang berlebihan sehingga menyebabkan timbul rasa kegelisahan.
Perasaan tersebut timbul akibat dari berbagai perasaan yang sedang kita rasakan
di saat kondisi yang tidak baik.
Tiga Macam Kecemasan yang Menimpa
Manusia
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu
kecemasan kenyataan(obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
- Kecemasan Objektif
Adalah suatu
pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia
luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam
untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya
kecemasan mungkin dari sifat bawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada
dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu di sekitar lingkungannya.
- Kecemasan Neorotis
Kecemasan ini timbul karena
pengamatan tentang bahaya dari hati naluri.Menurut Sigmund Freud kecemasan ini
dibagi tiga macam yakni ; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan
lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena
gugup, gagap dan sebagainya.
- Kecemasan Moril
Kecemasan ini disebabkan karena
kepribadian seseorang. Tiap kepribadian masing-masing manusia memiliki
bermacam-macam emosi antara lain isri,
dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari
pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang
sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut
gelisah dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena
hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu
ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Cara mengatasi kegelisahan
ini pertama-tama dimulai dari diri kita
sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir secara jernih dan sehat, sehingga segala kesulitan dapat kita
atasi.
A. Sebab – Sebab Orang Gelisah
Setiap orang siapa pun orangnya itu, baik mereka yang
tingkat sosialnya tinggi, yang sosialnya sedang ataupun yang tingkat sosialnya
rendah, seperti pejabat-pejabat, orang-orang kaya, para pegawai negeri,
kuli-kuli bangunan, kuli-kuli pasar, tukang-tukang becak sampai pada pengemis-pengemis,
mereka pasti mempunyai harapan-harapan dan cita-cita, sudah tentu sesuai dengan
dengan kemampuan dan jangkauan pikiran mereka.
Dan karena
cita-cita dan harapan-harapan itulah mereka berusaha untuk mencapainya dan
setiap orang berhak untuk itu dengan demikkian tidak seorangpun dapat melarang
dan menghalangi seseorang untuk mencapai cita-citanya. Dari usaha-usaha mereka
untuk mencapai apa cita-cita dan apa harapan mereka,suatu saat mereka akan
menunggu jawaban dari hasil jerih payah mereka, apakah cita-cita dan
harapan-harapan mereka itu akan tercapai atau gagal dan mereka harus kecewa.
Sering orang dengan tidak sabar sesuatu yang menjadi
harapan mereka seperti halnya pengalaman yang dialami oleh seorang teman
penulis yang menunggu seorang temannya yang telah menjanjikan akan menjemputnya
untuk menghadiri suatu pesta ulang tahun teman lainnya bersama-sama.Mereka
berjanji bahwa pada pukul 06.30 mereka akan bertemu di rumah saya untuk
bersama-sama menuju ke rumah teman yang berulang tahun, tetapi entah karena apa
katakanlah si penjemput tidak datang pada waktunya yang telah disepakati
bersama.Dengan gelisah teman penulis menunggu si penjemput,tentu saja di iringi
dengan dugaan-dugaan sedikit cemas dan hati berdebar memikirkan apa gerangan
yang terjadi pada si penjemput.Walaupun ia telah berusaha merintang waktu
dengan membaca majalah ataupun koran yang memang tertumpuk di meja tamu sambil
mendengarkan nyanyian dari tape recorder,tetapi semua itu tidak dapat
menentgramkan hatinya,dan suatu saat ia mondar-mandir antara pintu luar dan
ruang tamu untuk melihat jangan-jangan ada yang menjemputnya saat itu.
Karena ia sudah memperkirakan tak ada yang mungkin diajak
pergi ke pesta ulang tahun temannya lagi,walaupun dengan agak kecewa,dan
sedikit mendongkol akhirnya teman saya itu tidak jadi pergi ke ulang tahun
temannya itu. Entah mungkin karena keinginannya yang tak tercapai, mungkin
karena kecewa tak jadi bergembira mengahadiri pesta ulang tahun, atau karena
cenas memikirkan apa yang terjadi pada sipenjemput sehingga sipejemput tidak
datang, hatinya tidak tenteram, merasa cemas, jangan-jangan terjadi sesuatu
pada sipenjemput, merasa bersalahdan malu karena tidak hadir pada pesta ulang
tahun temanya sampai-sampai teman penulis tidak bisa tidur, karena gelisah menyelimutinya
malam itu.
Lain cerita lagi yang sering penulis jumpai di rumah-rumah
sakit baik itu rumah sakit umum maupun rumah sakit bersalin, seringkali kita
temukan dirimah sakit bersalin musalnya seorang bapak sebentar-sebentar melihat
ke pintu dimana seorang ibu hamil sedang melahirkan putranya atau mungkin tanpa
disadari seorang bapak telah beberapa kali berjalan mondar-mandir didepan
sebuah pintudan kadang-kadang seorang bapakmuda dengan gelisahnya menunggu
sampai-sampai tanpa disadari ia telah menghisap berbatang-batang rokok tanpa
istirahat sedikitpun ia merokokterus dan apabila terdengar jeritan tangis ia
sedikit terkejut dan entah perasaan apa yang meliputinya lagi,apa lagi ia
menantikan kelahiran putranya yang pertama. Dan bila
pintu di depanya terbuka dengan cepat ia menyongsongnya, ia akan bertanya-tanya
terkabulkah harapanya?
Satu cerita
lagi yang mungkin dapat menerangkan bahwa setiap manusia dapat mengalamin
kecemasan, keresahan hati dan diliputi dengan rasa khawatir serta hati yang
tidak tenteram. Sudah dikatakan tadi bahwa hal tersebut dialami oleh semua
lapisan masyarakat seperti misalnya gelandangan-gelandangan yang bermukim
dibawah-bawah jembatan-jembatan atau diderah-daerahyang terlarang untuk tempat
tinggal sehingga mungkin mengganggu keindahan kota atau karena bahaya bagi jiwa
mereka.
Bagaimanapun mereka adalah saudara-saudara kita yang tak
mampu, mereka membangun rumah-rumah dari kardus- kardus untuk berlindung dari
hujan dansengatan matahari, sudah barang tentu mereka tentu mereka ingin dan
berharapan untuk dapat bermukim disitu lebih lama dan walaupun demikian merasa
selalu cemas, setiap saat mereka gelisah jangan-jangan turun hujan dan banjir
sehingga gubuk-gubuk mereka terbawa arus lalu mereka haris berlindung di mana,
di saat matahari teerik menyinari bumi.
Dari cerita-cerita yang penulis kemukakan dapat diketahui
bahwa siapapun dapaat gelisah hal tersebut terjadi karena mungkin disebabkan
harapan-harapan mereka tak terpenuhi, karena menunggu sesuatu, seperti menunggu
jawaban apakah harapannya tercapai,menunggu giliran imunisasi anak-anak kecil
dimana imunisasi itu sering diadakan pada sekolah-sekolah dasar yang pernah
juga penulis alami,menunggu kelahiran anak pertama, menunggu hukuman dari
ibunya,pada anak kecil yang merasa bersalah karena melakukan sesuatu yang
dilarang oleh ibunya seperti bermain-main hujan sampai bajunya basah atau
menunggu pengumuman apakah diterima di perguruan tinggi.
Seringkali
karena hasil suatu pekerjaan tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan
seperti halnya apa yang telah dialami oleh insinyur perintis industri alat-alat
conditioning dan mengepalai perusahaan Carrier Corporation,insinyur ini bernama
Cattier. Pada suatu ketika ia mendapat tugas
memasang alat pembersih gas pada suatu pabrik PITSBURGH PLATE-GLASS Company di
Crystal City yaitu suatu pabrik yang bernilai berjuta-juta dollar.
Alat itu dimaksudkan untuk membersihkan gas, dapat menyala
terus tanpa mengotori mesin.Setelah pemasangan alat itu memang dapat bekerja
tetapi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Dengan adanya
peristiwa itu Cattier sangat merasa seolah-olah kepalanya dipukul dengan benda
yang sangat kerasnya. Hal itu karena diliputi oleh rasa bersalah,ia merasa semua
bergoncang tidak ada yang beres,begitu gelisah dan khawatirnya sampai-sampai
dia tak dapat tidur karena ia merasa tindakannya tidak sesuai dengan etika. Bisa juga
orang merasa bersalah yang terus menerus seolah-olah ia dikejar oleh rasa
bersalah itu. Seperti
cerita seorang pengendara mobil yang di luar dugaannya ada seorang yang
menyebrang jalan sehingga ia tak dapat menguasai kendali mobilnya dan
terjadilah kecelakaan itu,ia membuat si korban cacat seumur hidup,walaupun si
korban telah berdamai tetapi si pengendara terus menerus dikejar rasa
bersalah.Hal tersebut begitu menakutkan sampai si pengendara takut mengendarai
mobil dalam jangka waktu begitu lama.Setiap ia mengendarai mobil ia takut
jangan-jangan peristiwa itu terjadi lagi.
Untuk
merintang waktu dalam mengendalikanrasa gelisah sementara untuk melepaskan
suasana hati yang tidak tentram ada yang mengisi waktu dengan kegiatan seperti
membaca,merokok,mempermainkan suatu benda. Semua
tindakan itu tidak dapat menentramkan kegelisahan yang kita alami secara
tuntas. Semua tindakan itu hanya dalam
menghilangkan rasa gelisah sementara kita hanya dapat melupakan kegelisahan itu
sejenak tetapi ada juga orang yang sama sekali tidak dapat melupakan
kegelisahan walaupun hanya sejenak,sehingga kegelisahan tercermin pada air muka
gerak-gerik tindakannya tidak teratur, bicaranya cepat dan kadang-kadang tidak
sesuai dengan apa yang dimaksud sehingga kawan bicaranya itu bingung. Tetapi
contoh-contoh di atas dapat kita sadari apapun kegelisahan itu tidak akan dapat
menyelesaikan suatu masalah atau menghalau situasi buruk apapun dengan baik.
Kehidupan
manusia sekarang ini semakin maju, didukung dengan teknologi yang semakin
memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas dan kehidupannya sehari-hari.
Gerak manusia semakin cepat, setiap aktivitas yang dikerjakan dikontrol oleh
agenda yang senantiasa dibawa serta, mereka merasa selalu diburu waktu seakan
waktu 24 jam sehari tidaklah cukup. Kehidupan seakan berjalan seperti rutinitas
yang senantiasa harus dilakukan untuk mencapai ‘tujuan hidup’, tanpa
menyampingkan hal lain, seperti kesehatan dan kebutuhan spiritual, hanya
terfokus pada pekerjaan dengan dipenuhi oleh pikiran kesenangan yang akan
didapat di masa yang akan datang.
Di balik itu
semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa Anda merasa gelisah? Apakah
kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani hidup yang itu-itu saja?
Kalau jawabannya ‘ya’, jangan khawatir, karena itu adalah hal yang wajar
dialami oleh manusia bahkan mungkin sampai saat kematian menghampirinya.
Kegelisahan
dan kesedihan merupakan suatu kejahatan kembar yang datang beriringan dan
bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di dunia ini. Jika Anda gelisah, maka
Anda akan merasa susah dan sedih, begitu pun sebaliknya. Kadangkala kita
berupaya untuk menghindari mereka, lari dari kenyataan, tetapi tetap saja
mereka akan senantiasa hadir dalam diri kita. Kejahatan kembar ini bukan untuk
dihindari, tetapi bukan berarti kita membiarkan mereka untuk mengalahkan kita.
Kita harus mengatasi mereka dengan usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati
dan kesabaran, dengan pengertian benar dan kebijaksanaan.
Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat
oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui
ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan
melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian
atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa
adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa
keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam
pikiran yang tidak terlatih
Kegelisahan
dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharpkan
kehadirannya. Banyak faktor yang yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan
dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia
pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri karena semua manusia
memiliki hati, perasaan dan pikiran.
Kegelisahan
pada diri manusia biasanya sangat erat kaitannya dengan sebauh kata “Tanggung
Jawab”. Baik secara individual, sosial maupun religius. Jika usaha yang telah
kita lakukan untuk mempertanggung jawabkan mengalami kesulitan dan kendala,
kegagalan atau tidak berhasil maka secara langsung otak kita akan terkoneksi
dengan yang direspon “Kegagalan dan permasalahan”. Dengan kata lain terkoneksi
dengan hati, perasaan dan pikiran. Baik disadari atau tidak disadari. Begitu
pula jika yang telah dilakukan telah memcapai titik maksimum dan berhasil maka
kita sendiri tidak luput dari permasalahan dan kegelisahan, sebagai conth
kegelisahan untuk mempertahankannya dan sebaginya.
Apabila kita kaji, sebab – sebab orang gelisah adalah
karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak – haknya. Hal itu adalah
akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Misalnya bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir,
gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisa. Hal itu disebabkan
karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus,
misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan
hidup, dan mungkin hak nama baik. Kalau
misalnya kentongan dipukul terus menerus dan disambung bersaut-sautan
makin lama makin dekat, tentu orang – orang akan gelisah. Gerangan apakah yang
akan terjadi ? meskipun berita peristiwa belum ada, tapi yang jelas itu
merupakan tanda bahaya.
B. Usaha – Usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama –
tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang.
Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat
kita atasi.
Untuk mengatasi kegelisahan yang
paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita
sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha
Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.
Ada suatu cara lain yang mungkin juga
baik untruk digunakan dalam mengatasi kecemasan tersebut dengan memerlukan
sedikiyt pemikiran yaitu,pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri
(instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita
tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan
sebagainya.apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh
kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya,kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak semua pengalama di dunia
ini menyenangkan.Yang ke2,kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah
dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita.dan yang
ke3,dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan
mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa
kita.
Ada suatu cara paling ampuh dalam
menghadapi segala situasi dan kondisi yang bagaimanapun termasuk kecemasan ini
yaitu kita berdoa kepada tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan
ikhlas,sehingga ia mau mengabulkan permhonan kita dari perasaan kecemasan
ini,sebab tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih
dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya.
Dalam kehidupan ini setiap manusia
mempunyai harapan-harapan dan setiap manusia mempunyai hak untuk itu,tidak
seorang pun dapat menghalanginya.Untuk mencapai harapan-harapan itu manusia
berusaha,yang mungkin usahanya itu dengan mengorbankan apa saja dengan kata
lain manusia berusaha dengan sekuat tenaga,setelah berusaha maka orang-orang
itu dengan gelisah menunggu dan menanti bagaimana hasil usaha mereka,sesuaikah
dengan apa yang mereka korbankan,berhasilkah atau mereka harus kecewa karena
gagal.
Seringkali dalam menungu hasil-hasil
usaha mereka,mereka itu tidak sabar,hati mereka tidak tentram,tidak damai dan
lain sebagainya sampai-sampai mereka jarang menggunakan akal sehatnya.Untuk itu
disini kami akan mencoba memberi uraian mengapa kita gelisah,mengapa kita
merasa khawatir,mereka tidak tentram dan hati kita berdebar dalam menuggu di
samping itu pula akan di uraikan mengapa dan apa penyebabnya kita merasa
demikian serta bagaimana cara menanggulangi kegelisahan dan kekhawatiran yang kita
alami.Disini kami mencoba memberikan gambaran cara penecahan rasa gelisah yang
mungkin dialami,sebab seringkali orang yang mengalami kegelisahan menanggulangi
atau menyalurkan dengan hal-hal yang bersifat negatif. Sudah tentu cara-cara
ini tidak benar, hal ini terjadi karena dalam pemecahan masalah ini mereka
tidak menggunakan akal sehat, dengan kata lain emosi dan ratio mereka tidak
stabil lagi dan kadang-kadang malah emosi mereka lebih menonjol sehingga
tindakan- tindakan mereka tidak terkontrol. Di samping
itu juga kegelisahan dan kekhawatiran ini dialami oleh setiap orang hidup dan
mempunyai harapan.
C. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata
terasing, dan kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan
berarti hal – hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil
atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah
bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam
keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Keterasingan kadang dianggap
kurang lebih sama dengan penyimpangan. Kita dapat mengatakan bahwa orang
menyimpang itu, misalnya : “ siswa sekolah menengah pertama itu yang hobinya
tauran”, adalah terasing dalam masyarakatnya, ia gagal mengidentifikasi diri
mereka dengan masyarakatnya dan gagal menrima tanggung jawabnya sebagai anggota
masyarakat. Maksudnya adalah ia terasing karena tidak bisa menyesuaikan diri
dengan masyarakat. Dan orang - orang yang dapat menyesuaikan diri adalah orang
orang yang patuh. Gambaran tentang penyimpangan itu adalah hal buruk kalau cara
pandang kita terhadap penyimpangan atau keterasingan seperti ini.
Jika
dilihat dari sudut peranan maka keterasingan hanya terjadi ketika orang orang
terpaksa untuk menerima peranan peranan yang telah disiapkan oleh mereka dan
mengajukan banyak kata tanay dalam dirinya, apakah system politik ini dapat
memberikan keuntungan keuntungan yang mereka harapkan. Pengertian seperti ini berlawanan dengan pengertian keterasingan menurut
tradisi Marx. Menurut tradisinya, masyarakat dimana setiap orang mau
menyesesuaikan diri dengan peranan dalam system politik yang ada, setiap orang
memenuhi tuntutan system tersebut, adalah justru suatu masyarakat terasing.
Alasannya adalah karena dengan cara itu pelaksanaan kegiatan politik menjadi
terpisahkan dari keputusan masing masing individu dan diserahkan pada mekanisme
pelaksanaan yang impresional dari suatu system politik. Keterasingan terjadi
saat system system tersebut berhadapan dengan orang sebagai kekuatan luar yang
tidak dapat dikendalikan oleh system system tersebut.
Partai dilihat sebagai
kekuatan yang impresional, berada diatas anggota anggotanya sebagai individu.
Partai sebagai suatu organisasi adalah tidak lebih dari hubungan sosial antara
anggota anggotanya. Marx menyebutkan keterasingan terdiri dari elemen yakni
keterasingan pekerja dari produksi yang dihasilkannya, keterasingan pekerja
dari produktifnya sehingga kegiatannya sendiri menjadi suatu kegiatan yang
terasing sehingga tanpa disadari pekerja tersebut mengasingkan dari dirinya
sendiri.
D. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena
kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya.
Kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong,
angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
Kata orang, kesepian itu bisa membunuh. Seseorang bisa
saja memiliki banyak teman dan keluarga, tetapi jauh di dalam hatinya ia tetap
merasa sendiri. Penyebabnya, karena merasa tidak dimengerti, tidak didengarkan,
atau merasa berbeda dari orang lain. Semakin seseorang memikirkan kebahagiaan,
rasa kesepian itu pun semakin mendera. Sampai akhirnya ia tak lagi sanggup
menghadapi kesendiriannya, dan akhirnya mati.
Namun, Anda perlu membedakan makna kesepian dan
kesendirian. Menurut Emily White dalam bukunya, Lonely, kesepian membuat
seseorang merasa kacau, sedih, dan terkuras energinya. Meskipun merasa
kesepian, toh seseorang bisa saja membutuhkan waktu untuk beraktivitas sendiri.
Sedangkan kesendirian yang diinginkan justru membuat seseorang merasa damai,
kreatif, dan menguatkan.
Bila Anda merasa kesepian karena jauh dari keluarga,
menjalani long distance relationship dengan pasangan, menjadi orangtua tunggal,
atau memang kehilangan teman-teman karena menikah atau bekerja di kota lain,
ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kesepian.
- Menyibukkan diri
Salah satu cara termudah untuk mengurangi kesepian
adalah dengan menyibukkan diri. Merawat orang lain, entah itu dengan mengasuh
anak atau keponakan, memelihara binatang, atau mengajar, akan membuat Anda
sibuk sehingga bisa meringankan rasa sepi. Anda juga bisa menawarkan diri
sebagai relawan di lingkungan tempat ibadah, sekolah khusus, rumah singgah,
yayasan, dan lain sebagainya. Jika Anda gemar menulis, kenapa tak mencoba
membuat blog?
- Terlibat dengan
komunitas
Buat suatu
tujuan, karena memiliki tujuan dan perasaan bahwa Anda terlibat dalam suatu
komunitas tertentu akan membuat Anda tak sendiri. Cari tahu aktivitas yang akan
melibatkan Anda ke dalam komunitas. Bacalah suratkabar dan majalah sesering
mungkin, untuk mencari konser musik, pameran budaya, dan seminar-seminar yang
menarik untuk dihadiri. Ada banyak cara untuk terlibat dengan komunitas
tertentu, yang memungkinkan Anda mendapat teman-teman baru.
- Bekerja lebih keras
sehingga mudah tertidur
Salah satu indikator paling umum dari rasa kesepian
adalah gangguan dalam tidur. Anda butuh waktu lebih lama untuk tidur, berulang
kali terbangun, dan merasa mengantuk sepanjang hari. Kurang tidur, dengan sebab
apapun, bisa menurunkan mood, membuat Anda lebih mudah jatuh sakit, dan
menghabiskan energi. Jadi, masalah ini perlu diatasi dengan segera.
- Kenali apa yang
hilang dalam hidup Anda
Menurut pengalaman White, membuat banyak rencana
dengan teman-temannya ternyata tidak mengurangi rasa kesepiannya. “Yang saya
inginkan adalah kehadiran yang tenang dari orang lain,” katanya. Ia mendambakan
memiliki seseorang yang menemaninya beraktivitas di rumah. Semakin Anda
memahami apa yang tidak Anda miliki, semakin besar jalan keluar yang bisa Anda
temukan.
- Buat komitmen untuk berinteraksi
dengan orang lain
Emosi yang negatif seperti kesepian, iri hati, dan rasa
bersalah, memainkan peran penting dalam mendapatkan kehidupan yang bahagia.
Emosi-emosi tersebut merupakan tanda yang penting bahwa sesuatu harus segera
diubah. Sakitnya rasa sepi seharusnya mendesak Anda untuk segera berhubungan
dengan orang lain. Sayangnya, kesepian itu sendiri bisa membuat kita merasa
negatif, kritis, dan menghakimi. Jika Anda menyadari bahwa rasa kesepian itu
memengaruhi Anda dengan cara seperti itu, ambillah langkah-langkah untuk
memperbaikinya.
Berikut ini adalah beberapa penyebab
manusia merasa kesepian :
- Existential Loneliness
Kesepian ini disebabkan oleh
kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh
terpisahnya seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin
baginya untuk berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.
- Pengalaman traumatis hilangnya orang-orang
terdekat
Hilangnya seseorang yang sangat dekat
dengan individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap
sebagai penyebab kesepian.
- Kurangnya dukungan dari orang lain
Kesepian dialami oleh mereka yang
merasa tidak sesuai dengan lingkungannya. Mereka yang mengalami kesepian
manganggap diri mereka sebagai orang yang diremehkan dan ditolak lingkungannya.
- Adanya masalah krisis dalam diri seseorang
dan kegagalan
Bila seseorang merasa harga dirinya
terganggu, ia akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta menghindar
untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
- Kurangnya rasa percaya diri
Meskipun individu dapar melakukan
hubungan sosial dengan baik, namun ia merasa bahwa lingkungan disekitarnya
kurang melibatkannya, sehingga menyebabkan individu merasa kesepian, ia hanya
dapat berhubungan sosial secara formalitas saja.
E. Ketidak Pastian
Ketidak pastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa
arah yang jelas, tanpa asal – usul yang jelas. Itu semua dapat disebabkan
karena pola pikir yang kurang bisa terfokus (konsentrasi).
Sebagai permisalan ketidak pastian
adalah tentang kelulusan yang terkadang dapat menyebabkan kegelisahan. Lulus
dan tidak lulus bisa jadi faktor yang menentukan status atau karir seseorang
dalam hidupnya. Ketidak pastian dalam memprioritaskan kelulusan suatu jenjang
pendidikan dapat merugikan ataupun membuat karir terancam. Contohnya, jika Anda
tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda
menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan
cuaca atau penilaian kemungkinan
terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.
Sebab – Sebab Terjadi Ketidak Pastian
Orang yang tidak bisa berpikir secara
teratur, kurang bisa mengambil kesimpulan. Bila ini terjadi, dalam berpikir
manusia selalu menerima rangsang – rangsang lain, sehingga kadang membuat jalan
pikiran semakin menjadi kacau oleh hal tersebut. Penyebab bisa berupa tanda –
tanda obsesi, phobia, delusi, kehilangan pengertian dan lain sebagainya.
Beberapa
sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi,
merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang
terus menerus. Biasanya tentang hal – hal yang kurang menyenangkan.
2.
Phobia, ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal,
kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab – sebabnya.
3.
Kompulasi, ialah adanya keragu – raguan tentang apa yang telah dikerjakan,
sehingga ada dorongan yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa
berkali – kali.
4. Histeria, ialah neurosa jiwa yang disebabkan
oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan
syaraf, tidak mampu menguasai diri atau sugesti dari sikap orang lain.
5.
Delusi, menunjukkan pikiran yang mengalami
kekacauan, yang disebakan oleh suatu keyakinan palsu, diluar akal sehat, tidak
ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengang pengalaman.
6.
Halusinasi, ialah khayalan yang terjadi tanpa
rangsangan panca indera maupun dengan sugesti, seperti obat bius atau minuman
yang memabukkan.
7. Keadaan Emosi, dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpangaruh oleh
emosinya. Sikap ini dapat berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak
bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, termenung,
menyendiri.
Usaha Mengatasi Ketidakpastian
Orang yang tidak dapat berpikir
dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat
menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab
sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi,
maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke
psikolog. Bila peyebabnya itu jelas, misalnya rindu,
obatnya mudah, yaitu di pertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau
jenis tkut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut
ular yang berbulu, dapat disembuhkan karena di biasakan dengan benda-benda
tersebut.
Daftar Pustaka