MANUSIA DAN HARAPAN
1. Pengertian Harapan
Harapan
berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu
terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai
menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap
manusia dan agar harapan dapat tercapai diperlukan kepercayaan kepada diri
sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan tentunya kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Contoh: Darto seorang mahasiswa Universitas Gunadarma
fakultas ilmu komputer, ia belajar dengan rajin dengan harapan agar
sewaktu ujian semester ia memperoleh nilai A.
1)Persamaan
Harapan dan cita-cita
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau
lebih meningkat.
2. Sebab-Sebab Manusia Memiliki Harapan
Ada 2 hal yang menyebabkan
seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai
harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
3. Pengertian Doa
Doa ialah permohonan seseorang hamba terhadap
Allah secara terus bagi meyelesaikan segala masalah rohani dan jasmani, dunia
dan akhirat sama ada untuk dirinya sendiri atau untuk saudara mara, sahabat
handai dan seterusnya untuk kaum muslimin dan muslimat.
1) Macam-macam Doa
Do’a banyak macamnya dan banyak
gunanya, di sini saya akan menyampaikan beberapa jenis macam doa, yaitu:
a) DOA MOHON PERLINDUNGAN DARI PENIPUAN
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan dengan Engkau daripada kawan yang menipu, matanya melihatku dan hatinya menjagaku, sekiranya dia melihat kebaikan dia menyembunyikannya, sekiranya dia melihat keburukan dia menyebarkannya.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan dengan Engkau daripada kawan yang menipu, matanya melihatku dan hatinya menjagaku, sekiranya dia melihat kebaikan dia menyembunyikannya, sekiranya dia melihat keburukan dia menyebarkannya.
b) DOA MOHON PERLINDUNGAN DARI SYAITAN DAN GODAANNYA
Aku berlindung dengan Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang terkutuk, dari godaannya baik tiupan atau hembusannya.
Aku berlindung dengan Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang terkutuk, dari godaannya baik tiupan atau hembusannya.
c)
DOA MOHON PERLINDUNGAN
DARI KEJAHATAN ATAU APABILA MELIHAT SESUATU YANG MENAKUTKAN
Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya dan kejahatan hamba-Nya, aku berlindung dari hasutan-hasutan syaitan dan dari kedatangan mereka ( syaitan-syaitan itu ) kepada aku.
Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya dan kejahatan hamba-Nya, aku berlindung dari hasutan-hasutan syaitan dan dari kedatangan mereka ( syaitan-syaitan itu ) kepada aku.
4. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
- Teori Kebenaran Korespondensi
- Teori Kebenaran Koherensi
- Teori Kebenaran Pragmatis
1) Usaha-usaha
Meningkatkan Kepercayaan Kepada Tuhan
o Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
o Meningkatkan pengabdian
kita kepada masyarakat.
o Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan
suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
o mengurangi nafsu mengumpulkan
harta yang berlebihan.
o menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan
sebagainya.
Kesimpulan
Jadi, dalam
tulisan ini manusia sebenarnya tidak bisa lepas dari harapan. Entah itu dapat
tercapai atau tidak, kembali kepada kita
apakah kita menginginkan dan mengusahakan harapan itu menjadi kenyataan
atau tidak. Dan selai dari usaha, kita jangan lupa peranan Allah dalam
mewujudkan harapan, biar bagaimanapun juga harapan tidak akan terwujud jika
Allah tidak mengkehendakinya. Maka dari itu, usaha dan doa harus di lakukan
secara seimbang agar harapan dapat terwujud. Janganlah menyerah untuk
mewujudkan suatu harapan.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar